Pancasila!
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil
dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia
Sudah hafalkah anda dengan kelima sila di atas?
Mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia hafal bunyi Pancasila sejak duduk
di bangku SD. Tetapi, apakah makna dari sila-sila tersebut sudah dipahami?
Sebelum berusaha memahami isi dari Pancasila, mari kita mempelajari terlebih
dahulu mengenai Pancasila itu sendiri.
Pancasila merupakan ideologi dasar Bangsa
Indonesia. Ideologi berasal dari kata “idea” yang berarti gagasan dan “logos”
yang berarti ilmu, sehingga ideologi dapat diartikan sebagai gagasan atau konsep
yang mendasari Bangsa Indonesia. Selain ideologi bangsa, Pancasila juga
berperan sebagai Dasar Negara, kepribadian, serta karakter bangsa.
Sebagai Dasar Negara, Pancasila menjadi pedoman
hidup Bangsa Indonesia baik dalam kegiatan sehari-hari maupun sebagai dasar
hukum dan perundang-undangan. Pancasila sebagai kepribadian Bangsa Indonesia
memiliki artian bahwa Pancasila adalah jiwa yang memberikan ciri khas pada
Bangsa Indonesia. Kepribadian sendiri adalah kumpulan sifat/traits yang
berasal dari environment (lingkungan) yang memegang presentase
sebesar 80% dan dari faktor genetic (keturunan) sebesar 20%.
Sifat yang terbetuk dalam masyarakat menjadikan Pancasila sebagai kepribadian
bangsa yang berhasil membedakan bangsa kita dengan bangsa lain di dunia.
Dengan memiliki ciri khas, Bangsa Indonesia
memiliki sikap. Sikap pada dasarnya terdiri dari faktor kognitif (pemikiran),
afektif (kelakuan), dan psikomotorik (tindakan). Jika ketiga faktor ini bekerja
sama membentuk suatu pemikiran yang positif, maka akan menghasilkan tindakan
nyata yang positif. Tidak lupa juga pancasila sebagai karakter bangsa dapat
dijelaskan sebagai berikut:
- Input
Sila ke-1 dan ke-2 sifatnya vertikal, yakni meyakini bahwa Tuhan
memperlakukan kita sama dengan orang lain. Dengan begitu, hubungan horizontal
(manusia dengan manusia) akan berjalan dengan baik.
- Proses
Sila ke-3 dan ke-4 sifatnya teamwork. Sila-sila tersebut
memperlihatkan kalau seluruh permasalahan di Indonesia tidak dapat diselesaikan
sendiri melainkan melalui musyawarah dan mufakat.
- Output
Keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan hasil dari
penerapan sila 1-4. Keadilan yang dimaksud bukan mengenai ke-sama-rata-an
melainkan disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu.
Input, proses, dan output berdasarkan
Pancasila seperti yang dijelaskan di atas pada akhirnya membentuk karakter
bangsa yang mengutamakan hubungan dengan Sang Pencipta dan sesama, membudayakan
gotong-royong, serta menjunjung tinggi musyawarah dan keadilan.
Berbicara mengenai keadilan, sila ke-5 nyatanya
masih sulit diwujudkan karena bangsa Indonesia seringkali tidak konsisten
terhadap Pancasila. Selain itu, sistem ekonomi Indonesia masih berdasarkan
budaya kapitalisme, yaitu penyimpanan uang Negara secara terus-menerus yang
akhirnya mengakibatkan pemenuhan kebutuhan ekonomi rakyat Indonesia sulit
dilakukan. Lalu bagaimana agar kiranya keadilan ini dapat diwujudkan?
Keadilan dapat diwujudkan apabila setiap rakyat
Indonesia ingat dan paham betul akan nilai-nilai yang disampaikan dalam
Pancasila. Kita harus memiliki kepercayaan kepada Tuhan sebagai Pencipta yang
berkuasa atas seluruh bangsa. Kita harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
dengan menerapkan moral, sopan santun, saling meghargai dan peduli terhadap
sesama. Moral yang perlu ditanam sejak dini dalam diri bangsa Indonesia
yaitu “caring and respect” dan “believe, trust, faith”. Kita
sebagai bangsa yang besar harus menjadi satu, menjadi kokoh, serta tidak lupa
untuk membudayakan sikap bijaksana dan musyawarah dalam menghadapi permasalahan
dalam kehidupan sehari-hari. Sekian dari saya, hidup Pancasila! :)