Flower

Flower
pic: https://id.pinterest.com/pin/431923420490335661/

Friday, March 10, 2017

DINAMIKA KELOMPOK


INTERANKSI ANTAR ANGGOTA KELOMPOK



Fiedler, 1967 (dalam Munandar, 2001) membagi kelompok kerja yang didasarkan pada intensitas interaksi menjadi 3 yaitu : 

1. Interacting groups (kelompok interaksi), yaitu kelompok yang anggotanya saling tergantung dan aksi/tindakan mereka perlu dikerjakan bersama untuk mencapai hasil yang yang baik. Contoh : Tim sepak bola.

2. Co-acting groups (kelompok koaksi), yaitu kelompok yang anggotanya melaksanakan pekerjaan bersama namun relatif tidak saling tergantung. Contoh : Kelompok salesman.

3. Counter-acting groups (kelompok konteraksi), yaitu kelompok yang anggotanya bekerjasama untuk berunding dan menyepakati sasaran dan tuntutan yang saling bertantangan. Contoh : Kelompok perjanjian kerja yang terdiri dari manajer dan para serikat kerja.


GEJALA DALAM PROSES KELOMPOK
Gejala dalam proses kelompok menurut Leavitt, 1988 (dalam Munandar, 2001) yaitu :


1. Tahap Pathfinding, yaitu penemuan dari tujuan kelompok.

2. Tahap Pemecahan Masalah, yaitu adanya pemaparan masalah, kemudian pengumpulan informasi untuk merumuskan pemecahan masalah, dan pada akhirnya dilaksanakan pencarian pemecahan masalah.

3. Tahap Implementasi, yaitu tahap melakukan serangkaian proses produksi seperti pembentukan, penyusunan, penjualan, dan pembuatan suatu hal yang menjadi tujuan kelompok.



Selain itu, menurut Leavitt, 1988 (dalam Munandar, 2001), terdapat gejala-gejala lain yang biasanya terjadi dalam proses kelompok : 

a. Konformisme, yaitu terdapatnya pola perilaku tertentu yang berlaku secara umum dalam kelompok.

b. Kelekatan (cohesiveness), yaitu kondisi tinggi-rendahnya kesepakatan para anggota terhadap sasaran kelompok serta bentuk penerimaan antar anggota kelompok. 

c. Sinergi, yaitu bentuk pengabilan keputusan kelompok sebagai keputusan terbaik yang diambil oleh stiap anggota kelompok.

d. Groupthink, yaitu kondisi tidak adanya penerimaan yang baik terhadap sanggahan dalam diskusi kelopok, sehingga keputusan diambil dengan cara paksa. Janis dan Mann, 1977 (dalam Munandar, 2001) menjabarkan gejala groupthink scara berurutan :


e. Group polarization, yaitu pergeseran pengambilan keputusan yang ekstrim, yang sangat tinggi atau rendah resikonya. Fincham dan Rhodes, 1988 (dalam Munandar, 2001) mengutarakan beberapa penyebab terjadinya polarisasi kelompok :




PERSAINGAN ANTARA KELOMPOK
Menurut Robin, 1998 (dalam Munandar, 2001), dampak dari persaingan dapat dijabarkan sebagai berikut :





MENGELOLA KONFLIK DALAM KELOMPOK


Cara mengelola konflik dalam kelompok menurut Thomas, 1992 (dalam McKenna, 2012) yaitu :

1. Competition (bersaing), yaitu berusaha melawan dengan  memanfaatkan otoritas, anacaman, dan kekuatan.

2. Collaboration (bekerjasama), yaitu pendekatan kondisi win-win yang menguntungkan bagi masing-masing pihak.

3. Avoidance (menghindar), yaitu salah satu pihak mengundurkan diri dari konflik untuk menghindari ketidaksetujuan yang terjadi antar pihak.

4. Accommodation (menyesuaikan), yaitu salah satu pihak menempatkan diri di bawah posisi lawan.

5. Compromise (berkompromi), yaitu masing-masing pihak mengalah atau melepas suatu hal, sehingga tidak ada yang menang dan kalah. 



MEMBANGUN TIM YANG EFEKTIF
Menurut Katzenbach dan Smith, 1993 (dalam McKenna, 2012), untuk membangun tim yang efektif sebaiknya mengandung konteks sebagai berikut :

1.  Menciptakan suasana penting dan membuat arahan/direksi.

2. Memilih anggota berdasarkan kemampuan (skill), .riwayat, potensi, dan bukan hanya dasar dari kepribadian dasarnya.

3. Memastikan pertemuan pertama berjalan lancar.

4. Menetapkan beberapa peraturan  untuk peilaku anggota.

5. Fokus kepada hal-hal urgent agar menjadi lebih objektif.

6. Mendedikasikan sebagian besar waktu untuk melakukan interakasi antar anggta.

7. Menyediakan informasi terkini seputar dan untuk anggota.


Daftar Pustaka
Robbins S. P., & Judge A. T. (2013) .Organizational Behavior Fifteenth Edition. Pearson: England.

McKenna, E. (2012). Business Psychology and Organizational Behaviour Fifth Edition. Psychology Press : New York.


Munandar, A. S. (2001). Psikologi Industri dan Organisasi. UIP: Jakarta