Flower

Flower
pic: https://id.pinterest.com/pin/431923420490335661/

Thursday, March 9, 2017

KELOMPOK DAN TIM


Kelompok dan tim adalah bagian dari organisasi. Organisasi sendiri merupakan kumpulan manusia, sistem, dan teknologi yang saling melakukan komunikasi atau berinteraksi dalam suatu ikatan nilai, yang memiliki target untuk mencapai suatu tujuan bersama. Organisasi dapat digambarkan sebagai kumpulan individu yang diatur dalam kelompok-kelompok dan berinteraksi dengan hubungan saling bergantung satu sama lain (McKenna, 2012).

Bukankah kelompok dan tim sama saja?
Kelompok dan tim merupakan dua konsep yang berbeda.


KELOMPOK
Kelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi dan berkumpul untuk mencapai suatu tujuan (Robbins, S.P., & Judge, T.A., 2013). Salah satu bentuk kelompok adalah kelompok kerja.

Kelompok kerja adalah kumpulan individu yang melakukan interaksi untuk saling bertukar informasi, membuat keputusan, dan saling membantu dengan kewenangannya masing-masing. Sebuah kelompok kerja tidak perlu melakukan pekerjaan gabungan yang memerlukan usaha gabungan dari setiap anggotanya, sehingga tidak terbentuk sinergi (keputusan bersama) yang positif (Robbins, S.P., & Judge, T.A., 2013).


TIM 
Berbeda dengan kelompok kerja, tim kerja adalah kumpulan individu yang menghasilkan sinergi positif melalui usaha kerjasama. Tim kerja berpotensi mendapatkan hasil yang lebih besar dengan usaha bersama yang disumbangkan oleh setiap anggotanya (Robbins, S.P., & Judge, T.A., 2013).

Terdapat empat macam tim (Robbins, S.P., & Judge, T.A., 2013)  yaitu :

1. Problem solving-teams, yaitu tim yang terdiri dari 12-15 individu dari satu bagian/departemen untuk mendiskusikan hal-hal terkait improvisasi kualitas, meningkatkan efisiensi dan mengenai lingkungan kerja.

2. Self-managed work teams, yaitu tim yang terdiri dari 10-15 individu yang mengambil alih tanggungjawab supevior.

3. Cross-functional teams, yaitu tim yang terbentuk dari individu-individu yang berada pada level yang sama namun berasal dari ruang lingkup kerja yang berbeda untuk saling bekerjasama.

4. Virtual teams, yaitu tim yang bekerja menggunakan teknologi untuk mengikat para anggotanya agar mencapai tujuan tim.


ALASAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
Kelompok dibentuk untuk memenuhi sosial identity theory, yaitu mengembangkan identitas sosial dalam bentuk (Robbins, S.P., & Judge, T.A., 2013) :


1. Similarity, memiliki kesamaan karakteristik dengan orang lain.

2. Distinctiveness, yaitu mendapatkan identitas istimewa yang membedakan kelompok dengan kelompok lain.

3. Status, yaitu untuk mendeskripsikan diri dan memperoleh harga diri.

4. Uncertainty reduction, yaitu membantu menjelaskan kecocokan diri seseorang di dunia.



KARAKTERISTIK KELOMPOK
Karakteristik yang ada pada kelompok (McKenna, 2012) yaitu :

1. Norms, yaitu norma sosial yang mengatur hubungan antar individu, menjadi pandauan terhadap perilaku, dan menjadi panduan pengerjaan tugas.

2. Cohesiveness, yaitu kepaduan yang ada ketika ada kesepakatan untuk mematuhi nilai, kepercayaan, dan tujuan kelompok.

3. Communication & Interaction yaitu terdapat interaksi antar anggota kelompok.

4. Structural factors, yaitu struktur, peran, status, komposisi, ukuran, dan kepemimpinan.



JENIS-JENIS KELOMPOK
Terdapat lima jenis kelompok (McKenna, 2012) yaitu :

1. Formal dan informal
Kelompok formal adalah kelompok yang telah menetapkan tujuan dan peran anggota sejak awal terbentuknya kelompok. sedangkan kelompok informal menetapkan tujuan dan peran berdasarkan interakasi yang sedang terjadi di antara anggota.

2. Primer dan sekunder
Kelompok primer mencangkup ukuran kelompok yang kecil, interaksi langsung, dan terdapat hubungan yang erat antar anggotanya. sedangkan kelompok sekunder merujuk kepada jarak yang lebih jauh antar anggota secara georgrafis.

3. Co-acting, yaitu kelompok yang anggotanya  saling bergantung walaupun memiliki pekerjaan yang berbeda.

4. Counteracting, yaitu kelompok yang memiliki tujuan yang berbeda dan berkompetisi untuk ide-die unik. 

5. Reference, yaitu kelompok yang dapat memepengaruhi pandangan seeorang ketika menjadi anggotanya.


MEMBENTUK KELOMPOK KERJA YANG DINAMIS
Pembentukan kelompok kerja yang dinamis dapat dilakukan melalui lima tahap berikut (Robbins, S.P., & Judge, T.A., 2013) : 


1. Forming stage, yaitu menentukan alasan harus dibentuknya kelompok dan perilaku apa saja yang dapat diterima dalam kelompok.

2. Storming stage, masing-masing individu berusaha menerima eksistensi kelompok walaupun dapat terjadi konflik, sehingga dibutuhkan sosok yang dapat mengontrol.

3.  Norming stage, yaitu penyusunan struktur, visi misi, dan peraturan kelompok.

4. Performing, yaitu memahami dan melaksanakan tugas.

5. Adjourning stage, yaitu pencapaian hasil.



KELOMPOK KERJA YANG EFEKTIF VS. TIDAK EFEKTIF


Agar kelompok kerja menjadi efektif yang harus dilakukan adalah (Robbins, S.P., & Judge, T.A., 2013) :




Daftar Pustaka
Robbins S. P., & Judge A. T. (2013). Organizational Behavior Fifteenth Edition. Pearson: England.

McKenna, E. (2012). Business Psychology and Organizational Behaviour Fifth Edition. Psychology Press : New York.
.